Rabu, 24 November 2021

Penuh Kasih Sayang

Sesuatu yang harus diketahui oleh seluruh manusia tentang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau adalah Nabi yang penyayang shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Azza wa Jalla berfirman: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu (wahai nabi Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. 21:107) Kasih Sayang Rasulullah dalam Keluarga Dari Aisyah r.a.: Ada seorang Arab dusun datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata, “ Engkau mencium anak-anak, sedangkan kami tidak pernah mencium mereka.” Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. menjawab, “Apa dayaku apabila Allah telah mencabut kasih-sayang dari hatimu.” (HR. Bukhari). Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mencontohkan bagaimana menyayangi anak. Pernah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. menggendong cucunya, Umamah binti Abi Al-Ash, ketika sedang shalat. Jika rukuk, Umamah diletakkan dan ketika bangun dari rukuk, maka Umamah diangkat kembali. (Muttafaq ‘alaih) Sementara Usamah bin Zaid memberi kesaksian, “ (Sewaktu aku masih kecil ) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. pernah mengambil aku untuk didudukkan pada pahanya, sedangkan Hasan didudukkan pada paha beliau yang satunya, kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdo’a, “Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena aku telah mengasihi keduanya.” (HR. Bukhari). Tentang mencintai anak, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. pernah bersabda, “Cintailah anak-anak dan sayangilah mereka, bila menjanjikan sesuatu kepada mereka, tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki.” (HR. Ath-Thahawi). Air mata Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam menetes disebabkan kematian putra beliau bernama Ibrahim, Abdurrahman bin ‘Auf ra bertanya kepada beliau : “Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: “Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah Ta’ala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai Ibrahim.” (HR. Bukhari) Kasih Sayang Rasulullah Terhadap Umatnya Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahawa Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap nabi mempunyai doa yang mustajab. Maka setiap nabi bersegera memanfaatkan doa itu. Tetapi aku menyimpankan doa itu sebagai penolong untuk umatku pada Hari Kiamat(syafaat).” (Hadits riwayat Muslim) Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy’ari dan Abu Kuraiblafazh ini milik Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamahdari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa Radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaanku dan ajaran yang dengannya Allah mengutusku adalah bagaikan seseorang yang mendatangi kaumnya seraya berkata; ‘Wahai kaumku, sungguh aku telah melihat pasukan musuh, dengan mata kepalaku sendiri, datang untuk menyerbumu dan aku benar-benar pemberi peringatan yang tulus untuk keselamatan dirimu. Maka sebagian kaumnya ada yang patuh dan ta’at, hingga akhirnya mereka secara perlahan-lahan berangkat pergi dari kampung tersebut pada malam hari untuk menghindari serbuan pasukan musuh. Namun, ada pula sebagian kaumnya yang mendustakan orang yang memberi peringatan dan mereka tetap bertahan serta menetap di kampung itu sampai pagi hari. Tapi sayangnya, pasukan musuh menyerbu dan merusak kampung mereka di pagi hari. Itulah perumpamaan orang yang mematuhi dan mengikuti ajaran yang aku bawa, serta perumpamaan orang yang durhaka dan mendustakan kebenaran yang aku sampaikan. (Shahih Muslim No 2282-16) Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id Telah menceritakan kepada kami Al Mughirah bin Abdurrahman Al Qurasy dari Abu Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Perumpamaanku dengan umatku ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga-serangga berterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Padahal aku telah berusaha menghalaunya. Dan aku, telah mencegah kamu semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku. Dan telah menceritakannya kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umarkeduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zinad melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. (Shahih Muslim No 2284-17) Hadis riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaanku sebagai utusan Allah adalah seperti seorang lelaki yang mendatangi kaumnya seraya berkata: Wahai kaumku! Sesungguhnya kau telah melihat dengan mata kepala sendiri sepasukan tentara dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang tidak bersenjata, maka carilah keselamatan. Sebagian kaumnya ada yang mematuhi lalu pada malam hari mereka berangkat (menyelamatkan diri) dengan tidak terburu-buru. Sebagian yang lain mendustakan hingga keesokan paginya mereka masih berada ditempat semula maka diserbulah mereka oleh pasukan tentara tadi lalu musnahkan dan dibantailah mereka. Itu adalah perumpamaan orang yang patuh kepadaku dan mengikuti ajaran yang aku bawa serta perumpamaan orang yang durhaka kepadaku dan mendustakan kebenaran yang aku bawa. (Shahih Muslim No.4233)

ninonurmadi.com, Allah SWT , Muhammad ﷺ , Nino Nurmadi, S.Kom

  ninonurmadi.com, Allah SWT , Muhammad ﷺ , Nino Nurmadi, S.Kom